Ilmu dari kehidupan sebelumnya, dipakai seperlunya, untuk menyongsong masa yang lebih baik. Yang kurang baik, ditinggalkan. Yang menyeramkan, namun membuahkan hasil luar biasa... harus kuapakan?
Setiap kuingat masa laluku, aku teringat adik-adik tingkatku. Apakah aku akan tega mendorong mereka kearah yang sama dengan yang sudah-sudah? Yang terjadi selama puluhan reinkarnasi? Yang kualami dalam inkarnasiku? Yang dialami leluhur-leluhurku, semua inkarnasi sebelum aku, apakah aku akan mewariskan itu pada inkarnasi berikutnya? Pada adik-adikku yang ku kasihi?
Apakah sesuatu harus dibanting agar ia dapat tahan banting? Atau haruskah aku yang menyayangi mereka jadi orang yang pertama membanting mereka? Agar aku dapat mengasihi mereka di tengah kebingungan dan keterkejutan mereka? Bahwa ini adalah bentuk kasih sayangku, bekalku untuk mereka menghadapi realita, sebelum realita membanting mereka dengan penuh tenaga dan sungguh-sungguh.
Apa maksud semua teks ini? Apakah ini masih waras? Apakah aku masih waras menulis semua ini?
Aku sayang mereka, namun aku tak dapat melindungi mereka selamanya. Aku ingin mereka kuat, jadi bagaimana cara meneguhkan mereka? Menegarkan mereka?
Apakah sungguh harus ku banting mereka? Aku tidak tahu, aku tidak tahu.
No comments:
Post a Comment